Gus Ma'adz: Isra' Mi'raj 1445, Kunci Viral Tanpa Media Sosial

MTsN 7 Kediri (06/02/23) Di awali dengan shalat Dhuha, dilanjutkan penampilan shalawat grup Banjari, dan tarian siswi madrasah, MTsN 7 Kediri laksanakan kegiatan Isra' Mi'raj 1445H. Acara yang  berlangsung halaman madrasah itu diikuti oleh seluruh siswa, guru, karyawan, dan PPL dari IAIN Kediri.

Dalam sambutannya kepala MTsN 7 Kediri mengingatkan agar semua siswa siswi senantiasa mentaati semua aturan madrasah, dan bersama-sama menjaga lingkungan madrasah. Selain itu dia juga berhadapan mendapat berkah dari peringatan Isra' Mi'raj tersebut.

Sementara itu dalam maidzohnya Kiyai Ma'adalloh Daerobi mengajak semua siswa senantiasa bersyukur, karena berkesempatan belajar di MTsN 7 Kediri.

 "Untuk itu harap bersungguh-sungguh, karena banyak yang ingin di sini tapi tidak berkesempatan," ungkap salah satu pengasuh Pon-pes Raudhatut Tholibin Kebonsari tersebut.

"Untuk sukses, harus menjalankan 2 perkara," sambungnya.

Dia mencontohkan Imam Syafi'i yang viral bukan karena media sosial. Seribu tahun lalu telah dikenal oleh banyak orang. Kunci keberhasilan, bermanfaat dan memberi manfaat, cukup dan mencukupi, kaya dan mengayakan. 

"Dua upaya sukses dunia dan akhirat hanya dimiliki oleh orang soleh dan Sholihah.

Siapa orang itu, satu Dia manusia yang bermanfaat. Dua Dia sebagai hamba dan umat yang taat. Jadi orang manfaat dalam posisi yang istimewa. Banyak perempuan sukses yang menjadi penentu keberhasilan orang lain. Setidaknya akan dikenang dalam keluarganya. Untuk itu, cita-cita tertinggi setiap orang adalah Soleh dan Sholihah," tandas Gus Ma'adz.



Sebelum menutup sambutannya, Gus Ma'adz memberikan pertanyaan pada siswa siswi.

"Apa cita-cita kalian?" Tanya Gus Ma'adz.

"Jadi polisi, guru..." Teriak siswa di bagian depan panggung.

"Jadi Bu nyai..." Teriak anak-anak perempuan di sebelah utara panggung.

Kemudian Kiyai Ma'adalloh pun meminta siswa  yang berani menjawab pertanyaannya, akan diberi hadiah. Salah seorang siswa pun naik ke atas panggung.

"Apa cita-citamu?" tanya kiyai.

"Menjadi orang yang Soleh," ucap Bagdad siswa kelas 8.

"Coba tirukan doa amalan yang saya berikan tadi," lanjut Gus Ma'adz.

Anak tersebut melafalkan doa tersebut.


رب احيني صالحا وامتني صالحا واحشرني مع زمرة الصالحين


(Ya Tuhanku, hidupkanlah aku dengan kondisi sebagai orang shalih, wafatkanlah aku dalam kondisi shalih dan kumpulkanlah aku bersama golongan orang-orang shalih).

Gus Ma'adz pun memberikan hadiah pada anak tersebut. Usai mauidzoh, dilanjutkan doa penutup.

Kameramen: Andin dan Anara 

Reporter: Nayla

Penulis berita : Safa dan Zahwa

Editor: M.Q Jurnalistik

Post a Comment

Previous Post Next Post