Hadapi Adiwiyata ASEAN, MTsN 7 Kediri Studi tiru ke Malang

Malang, 7/02/ 2024, MTsN 7 Kediri melaksanakan studi tiru ke SMP 10 Malang yang beralamatkan di Jalan  Mayjen Sungkono 57 Malang, Buring, Kec. Kedungkandang, Kota Malang. Tiba di tempat tujuan pukul 09.10 WIB masuk  gerbang sekolah langsung disambut suasana rindang dan sejuk.  Kanan-kiri lebat oleh tanaman hijau. 

 


Dalam pernyataannya  kepala MTsN 7 Kediri Abas Shofwan menyampaikan, 

"Kami ingin ngangsu kaweruh, mendengarkan pengetahuan menggali ilmu dari SMP 10 Malang,"  ungkapnya.

"Alasan itulah studi tiru ke SMP 10 Malang menjadi agenda madrasah di awal semester genap tahun pelajaran 2023-2024. Setelah sukses menjadi Madarasah Tsnwiya satu-satunya di kediri mendapatkan penghargaan adiwiyata Mandiri di tahun 2022," lanjutnya. 

Dia menandaskan, bahwa mulai tahun 2024 ini mengajak Tim Adiwiyata melanjutkan kemandiriannya untuk merancang selangkah lagi menjadi Madrasah Adiwiyata tingkat ASEAN.

Sementara itu, Tri Lestasi, Ketua Madrasah Adiwiyata MTsN 7 Kediri, menyampaikan alasannya memilih studi tiru  ke SMP 10 Malang. Dia mulai terpikat saat pemberian penghargaan  Adiwiyata Mandiri MTsN 7 Kediri di Jakarta.

 “Saat itu kami terpukau dengan SMP 10 Malang yang menayangkan video profil sekolah adiwiyatanya bisa menerobos sampai  tingkat ASEAN dengan penampilan dan hasil yang dijelaskan oleh siswa cantik dan tegas itu Bapak!” ungkap Tri Lestari pada Kepala Sekolah,  Hasbullah yang didampingi Rahmawati selaku Humas SMP 10 Malang. 


Melatar belakangi alasan itu dan juga sebagai program madrasah untuk meningkatkan MTsN 7 Kediri  menuju Adiwiyata ASEAN. Selaras dengan Misi Madrasah meminimalisir pencemaran lingkungan dan mewujudkan madrasah sehat, lingkungan bersih dan rindang. 

Agenda studi tiru pembelajaran, MTsN 7 Kediri kepala madrasah mengajak perwakilan dari jajaran staf,  ketua Adiwiyata dan koordinator pokja total 30 peserta untuk mengali pengalaman keberhasilan SMP 10 Malang menjadi Asean Eco School sejak tahun 2019.  

SMP 10 Malang Lokasi yang mepet dengan gerbang Griya Ciputra Real estat city Malang, ternyata dulu daerah gersang tanah tanam tebu menurut Hasbullah  menceritakan awal mulanya  penuh perjuangan mendapatkan sumber air untuk bisa mencukupi kebutuhan di sekolah mengambil dari Kali Anyar di samping sekolah di tahun 1979. Ternyata dengan perkembangan waktu aliran sungagi itu bisa dimanfaatkan pada proses  konservasi air yang inovatif itulah bisa menjadi sekolah adiwiyata sampai tingkat ASEAN.

Di sana peserta studi tiru dari MTsN 7 kediri mendapat kesempatan juga keliling sekolah untuk menggali beberapa poin yang memberikan wacana menuju Adiwiyata ASEAN. Para koordinator pokja didampingi dari tim adiwiyata SMP 10 Malang mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang sekolah tersebut yang menjadi inovasi untuk madrasah.  Hampir satu jam lebih tak terasa mereka berkeliling dari sudut-sudut sekolah mulai dari proses pengolahan konservasi air, kantin, pengolahan sampah pada lingkungan sekolah. Pada poin pemanfaatan dan pengolahan lingkungan penyampaian dari Totok Purwito selaku sarpras bahwa tentang mengelola sampah selain difungsikan sebagai biogas dan media penanaman di sekolah dan juga sebagai bagian dari pembelajaran siswa di kelas, upaya kita mengenalkan pada mereka bahayanya bila kita lengah tidak merawatnya untuk itu selalu peduli pada lingkungan tegasnya.  

 


Acara dilanjutkan kembali ke ruang pertemuan kesempatan diskusi untuk pendalaman materi lapangan yang telah kami peroleh. Rahmawati waka humas dengan detail dan terbuka mengajak MTsN 7 Kediri memberikan motivasinya agar bisa lolos ke ASEAN yang menyiapkan generasi siap di tantangan di era 2045 yang peduli lingkungan. Di damping Ida Wahyuni selaku tim portofolio menyampaikan teknik pengolahan data untuk pengajuan menuju Adiwiyata Asean  atau disebut dengan Asean Eco School.  

Lain lagi dari Reny Setyowati sebagai pembina dan pendamping tentang makanan sehat di SMP 10 Malang, menjelaskan bahwa pembelajaran siswa untuk makan sehat dan gemar makan ikan, serta  kerjasama dengan para pedagang makanan yang dengan rutin mendapatkan penyuluhan/ diklat khusus tentang  makanan sehat langsung dari dinas Kesehatan.  Kegiatan itu upaya untuk mendapatkan sertifikat kelayakan makanan yang akan dijual sehat dikonsumsi oleh siswa SMP 10 Malang. 

Di akhir acara diskusi Kepala MTsN 7 Kediri, Abas Shofwan yang mengatakan bahwa dengan waktu singkat kurang lebih 3 jam melihat peserta tim adiwiyata masih antusias ingin menggali pengalaman dari SMP 10 Malang, maka dalam kesempatan kurun waktu 6 bulan yang akan diproses oleh MTsN 7 kediri menuju Adiwiyata Asean. Mengundang tim inti Adiwiyata SMP 10 malang ke MTsN 7 Kediri untuk kesediannya memberikan bimbingan. Di tambah oleh ketua Adiwiyata juga mengharapkan pada warga MTsN 7 Kediri dari diskusi yang diperoleh selain ucapan terima kasih kepada SMP 10 Malang telah disambut dengan hangat dan menularkan ilmunya. MTsN 7 Kediri bisa meniru hal-hal baik yang bisa diterapkan di Madrasah dan bermanfaat bagi peserta didik, lingkungan dan kemajuan Madrasah.

(jurnalis)

Post a Comment

Previous Post Next Post