Ngaji Sabtu Pagi, Tidak Ada Doa yang Tertolak

MTsN 7 kediri (9/12/2023) melaksanakan kegiatan pengajian Sabtu pagi. Acara tersebut dihadiri oleh wali murid kelas 7 dan seluruh civitas Madrasah. Pengajian yang berlangsung di halaman madrasah tersebut Menghadirkan M. Jauharuddin Fauzi Wahid, S.H.I. Kepala KUA kecamatan Pare. 

Kegiatan yang diawali oleh nada salawat dari Al Banjari MTsN 7 Kediri itu, Fauzi mengupas tentang pentingnya doa yang dilantunkan oleh setiap muslim.

"Ada 5 hal di dalam berdoa," ungkap kepala KUA itu sebelum menguraikan  tausiyahnya.

"Allah mendengar dan mengabulkan setiap doa, namun ada lima catatan penting yang harus dipahami," lanjutnya.

Pertama, Doa itu bukan kemauan yang meminta, tapi kemauan yang mengabulkan (Allah). Sehingga jarak antara berdoa dan terkabulnya doa ada jarak tertentu.

"Bisa sehari, seminggu, sebulan, atau bahkan ketika yang berdoa telah tiada," ungkapnya.

Kedua, doa tidak selalu sesuai dengan yang diinginkan, tapi Allah mengganti yang lebih baik.

"Misalnya doa minta rizki untuk anak membayar sekolahnya. Allah tidak memberi rezeki berupa uang, tapi diberi anak yang cerdas hingga dapat beasiswa," tutur Fauzi.

Ketiga, doa dikabulkan oleh Allah, tapi ditukar dengan yang lain.

"Dalam catatan dia seharusnya celaka, tapi karena berdoa, dia mendapat keselamatan dan terhindar dari balak," ungkap pria yang pernah menjadi guru madrasah tersebut.

Keempat, tidak dikabulkan doanya, namun dilebur dosa-dosanya.

Kelima, doa itu disimpan di akhirat, sehingga kelak diakhirat mendapatkan kemuliaan.

Fauzi juga mengajak para hadirin untuk terus berdoa terutama pada anak-anaknya yang menempuh pendidikan.

Reporter:  Oktaviana Aulia Fatimah (7A)

Penulis.  :  Putri Mei Ayuning mega (7K)

Editor      : M.Q Jurnalis 


Post a Comment

Previous Post Next Post