Gus Makshum Awali Pengajian Sabtu Pagi di MTsN 7 Kediri

MTsN 7 Kediri (29/7/2023) melaksanakan  kegiatan pengajian Sabtu pagi. Program tersebut diikuti oleh wali murid kelas 9, dan civitas madrasah. Pengajian yang berlangsung di halaman depan madrasah (Gerbang barat) tersebut menghadirkan KH. Maksum Syafaat, pengasuh pondok pesantren Roudhotut Tholibin Kebonsari Krenceng Kepung. Dalam kegiatan itu juga menampilkan Grup Al Banjari MTsN 7 Kediri, asuhan Wahyudi Al Amin.

Dalam sambutannya sebelum pengajian, Abas Shofwan, Kepala MTsN 7 Kediri menyampaikan tentang kurikulum merdeka dan lima hari masuk sekolah. Selain itu juga menyampaikan kepada yang hadir, bahwa madrasah  mengajak anak-anak untuk infaq rutin dan shalat Dhuha sebelum pelajaran dimulai.

Dalam tausiahnya  KH. Maksum Syafaat  menyampaikan, bahwa yang terpenting adalah ilmu akhirat. 

"Sebagaimana pun pentingnya ilmu dunia, tetap tinggi ilmu akhirat. Tapi sekarang itu lebih tertib ilmu dunia dari pada akhirat," ungkapnya.

KH. Maksum syafaat juga menyoroti tentang lima hari sekolah. Meski lima hari sekolah, tetap tidak mengurangi pembelajaran sebagaimana enam hari kerja. Terkait dengan itu pondok pesantren menyesuaikan, dan anak-anak tetap belajar sebagaimana mestinya. Selain itu pengasuh pondok pesantren Kebonsari itu juga menyoroti dampak positif dan negatif lima hari sekolah. 

"Tapi ada dampak positifnya, sehingga ada pengajian Sabtu pagi di madrasah," ungkapnya.

Pengasuh pondok pesantren Roudhatut Tholibin itu juga menanggapi positif program pengajian yang sedang berlangsung sejak pukul 06.30 Wib tersebut.

"Bapak kepala sekolah, lanjutkan program ini. Ini program bagus, dan jangan hanya kelas 9 saja, kalau bisa semua wali murid," ungkapnya.

Kiyai asal Banyuwangi itu juga memberikan kunci agar anak-anak kita menjadi anak yang shalih, shalihah, pinter,  dan anak yang sukses.

"Kalau ingin anakmu ingin menjadi anak yang sukses, kuncinya, pertama doakan, yaitu doa pada para guru-gurunya dan anakmu. Yang kedua beri pendidikan. Jika kalian tak mampu, maka sekolahkan," tuturnya.

Kiyai asal Banyuwangi itu juga memberikan kunci agar anak-anak kita menjadi anak yang shalih, shalihah, pinter,  dan anak yang sukses.

"Kalau ingin anakmu ingin menjadi anak yang sukses, kuncinya, pertama doakan, yaitu doa pada para guru-gurunya dan anakmu. Yang kedua beri pendidikan. Jika kalian tak mampu, maka sekolahkan," tuturnya.

Belia berkali-kali menekankan agar orang mendoakan guru-guru anak-anaknya.

Gus Maksum juga menyampaikan bahwa orang tua berperan penting dalam pendidikan anak. Orang tua harus mampu memberi teladan kepada anak-anaknya, terutama ibu.

Usai tausiah, Gus Maksum mendoakan semua yang hadir, terkhusus untuk MTsN 7 Kediri, dan madrasah menjadi lebih baik.

Sebelum acara diakhiri Azmil Amin, koordinator kegiatan agama, menambahkan bahwa madrasah tiap bulan Muharam mengadakan santunan anak yatim, menyediakan ustadz dan ustadzah untuk anak-anak yang belum lancar membaca Al-Qur'an. 


Reporter : Shafira Dzazkinanti

Penulis   :Zulfa Nadzifatus

Kameramen: Asyiah Kamelia

Editor      : M.Q. Jurnalistik.

Post a Comment

Previous Post Next Post