Hardiknas dan Halal Bihalal Guru Karyawan Kenakan Pakaian Adat

 Selasa, tanggal  2 Mei 2023 nampak berbeda dari biasanya. Sejak pukul 07.00 WIB siswa-siswi berkumpul di halaman belakang madrasah, mereka mempersiapkan upacara memperingati hari pendidikan nasional. Sementara itu bapak ibu guru dan karyawan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah, mulai dari Jawa, Bali, betawi, Kediri, dan lain-lain.

Dalam pernyataannya Abas Shofwan kepala MTsN 7 Kediri yang bertindak sebagai pembina mengingatkan tentang sejarah lahirnya hari pendidikan nasional. Dia mengungkapkan bahwa tanggal 2 Mei adalah tanggal lahirnya tokoh pendiri Taman siswa Ki Hajar Dewantara, yang memperjuangkan pendidikan di Indonesia.

"Ing ngarso sung tulodo, ing madyo Mangun Karso, Tutwuri Handayani, menjadi semboyan pendidikan nasional," ungkap Abas.

Dia pun menyemangati peserta upacara.

"Siapa yang tahu artinya maju ke depan," tawarnya, sambil mengatakan akan memberikan hadiah kepada yang bisa menjawab. Salah seorang siswa pun maju ke depan dan berdiri di depan peserta upacara.

"Di depan harus memberi teladan, di tengah harus membangun, dan belakang harus bisa memberikan motivasi dan dukungan," ungkap Agres siswa kelas 8A.

Mendengar jawaban Agres semua peserta upacara bertepuk tangan.

Usai kegiatan upacara para peserta berhalal bihalal dengan bapak ibu guru serta karyawan, dengan bersalam salaman melingkar di lapangan.

Kegiatan selanjutnya bapak ibu guru dan karyawan berhalal bihalal sowan kepada para sesepuh dan kiyai pengasuh pondok pesantren yang sebagian siswanya bermukim di ponpes tersebut.

Pon-pes Roudlotut Tholibin adalah tempat pertama yang dikunjungi, selain bersilaturahim civitas MTsN 7 Kediri juga memohon nasihat Kari K.H. Maksum Syafa'at. Dalam nasihatnya dia menyampaikan tentang tindakan yang mengandung mudarat dan manfaat. "Dalam melakukan tindakan, harus mempertimbangkan manfaat dan mudarat ya, sehingga tidak boleh saklek dalam menyikapi segala sesuatu, diantaranya tentang bersalaman dengan lawan jenis," nasihat Kiai yang akrab disapa Gus Maksum itu.

Mengingat waktu menjelang salat Zuhur, maka kegiatan dilanjutkan tanggal 3 Mei, dengan berkunjung ke kediaman Gus Mahfud pengasuh Pon-Pes Sunan Giri, K.H Hanan Maksum pengasuh Pon-Pes Fathul Ulum Kwagean, K.H. Jauhar Nehru (Gus Mahu) pengasuh Pon-Pes Roudlotul ulum kencong, dan yang terakhir ke kediaman Mantan komite MTsN 7 Kediri (alm) Rifaim.

Reporter, penulis, dan editor: Maghfur 

Post a Comment

Previous Post Next Post