Kelas 9 MTsN 7 Kediri Laksanakan Istighosah untuk Hadapi Asesmen Madrasah

 Kab. Kediri, 20/03/23) Setelah  Sabtu (18/03/23) lalu para wali murid kelas IX dan dewan guru melaksanakan istighosah dalam menghadapi Asesmen Madrasah. Kini giliran siswa-siswi kelas IX MTsN 7 Kediri melaksanakan istighosah bersama dewan guru, dengan koordinator tim PAI. Kegiatan tersebut berlangsung di pondok pesantren Roudhotut Tholibin Kebonsari Krenceng, yang diasuh oleh K.H. Ma'shum Syafaat.

 "Istighosah diikuti kurang lebih 300 siswa siswi," ungkap Abdul Kholiq. 

Acara berlangsung khidmat, Wahyudi Al Amin sebagai MC bertugas memandu acara mengajak semuanya membuka dengan membaca surat Al Fatihah.

Muksin Zeni,  Waka Kesiswaan, mewakili kepala MTsN 7 Kediri, menyampaikan agar para siswa mengikuti kegiatan ini dengan baik, dengan harapan terkabulnya semua hajad, terutama sukses menghadapi kegiatan akhir.

Istighosah dipimpin oleh K. Ma'adzallah Daerobi, sebagai  badal K.H. Ma'shum Syafaat karena masih berada di Sragen Jawa Tengah.

Sebelum memimpin istighosah, Gus Ma'adz -red sapaan akrab Kiai Ma'adz- yang juga sebagai pimpinan majlis shalawat Syubbanus Salimiyah Pondok Pesantren Sumbersari Kencong Kepung  ini juga memberikan motivasi belajar kepada siswa-siswi yang hadir. 

"Untuk naik kelas harus ada ujian." Dalam membuka pesannya.

"Bahwasanya istighosah ini bukanlah penentu utama dalam kesuksesan siswa-siswi, baik dalam belajar maupun dalam menapaki kehidupan setelah lulus dari madrasah," pesan Gus Ma'adz.

Beliau menyampaikan, bahwa istighosah sebagai sarana media batiniah.

"Tidak ada gunanya jika tanpa dibarengi dengan usaha lahiriah lain, seperti belajar dengan bersungguh-sungguh," lanjutnya.

Gus Ma'adz juga mencontohkan tentang tentang seorang sahabat Rasulullah, diminta untuk mengikat untanya, baru kemudian bertawakal kepada Allah. 

Dalam kesempatan ini, Gus Ma'adz  memimpin bacaan wirid-wirid ampuh sebagai pendukung siswa-siswi dalam menempuh ujian akhir ini, bahkan beliau juga menjelaskan bahwa salah satu wirid yang akan dibaca dapat menjadi penangkal para kawula muda mudi dari kebiasaan buruk "pacaran."

"Niatkan dalam hati dateng Gusti Allah, nyuwun mugi sukses, manfaat, lan barakah," tuturnya dalam bahasa Jawa.

Kemudian semua yang hadir bersama-sama membaca Surat Alfatihah, Al Ihlas, Muawaidatain, Ayat kursi, dan Alam nashroh.

Kemudian yang terpenting juga membaca "Inna anzalna hu fi lailatul qadar..." agar jauh dari perbuatan zina.

Usai kegiatan istighosah para peserta diajak bersama-sama untuk bershalawat, kemudian ditutup doa oleh Agus Alauddin Ma'shum.

Reporter: Sahroeni, Arwani

Penulis berita: Muhamad Arwani

Kameramen: Hendra Adi Kusuma.

Editor : M.Q Jurnalis

Post a Comment

Previous Post Next Post