Kemah Hijau, Tim Adiwiyata Sosialisasi Ecobrik dan Biopori

Kab Kediri (24/09/2022).  Dinas Lingkungan Hidup bekerjasama dengan kwarcab, Saka Kalpataru, dan Adiwiyata selenggarakan kemah hijau di wisata Ragil Kuning. Dalam kegiatan tersebut Tim Adiwiyata MTsN 7 Kediri mengadakan Sosialisasi Ecobrik dan Biopori.  Kegiatan tersebut diselenggarakan pukul 13.00 hingga 15.00 WIB dengan pemateri Muklishotin dan Tri Lestari, tim Adiwiyata MTsN 7 Kediri. 

Tri Lestari menjelaskan tentang materi ecobrik dan biopori. 

"Biopori ini ternyata banyak sekali manfaatnya, dan ternyata diragil kuning belum ada bioporinya. ebetulan ada Kemah Hijau jadi untuk membantu mengurangi genangan air ini," ungkap Tri Lestari.

kita membuat biopori bersama sekaligus praktik. Selain kegiatan jum'at bersih pada saat tertentu saat anak-anak di halaman kemudian mereka menemukan di sekitar biopori itu ada daun mereka bisa memasukkannya ke dalam biopori tersebut," lanjut Tri Lestari.

Ketua Tim Adiwiyata MTsN 7 Kediri itu juga menjelaskan manfaat biopori, antara lain; pertama, untuk mengurangi sampah yang ada di halaman.  Ke dua,  daun yang dimasukkan bisa dimanfaatkan menjadi pupuk. 

Tri lestari juga menjelaskan alat yang dibutuhkan untuk membuat biopori.

"Pasti ada alat untuk membuat lubangnya, yaitu linggis, kemudian ada alat lain yang lebih memudahkan. Kemudian juga ada paralon yang sudah dilubangi. Ini bertujuan untuk meresapkan air agar kembali lagi ke tanah, dan juga lubang yang terdapat diparalon tadi manfaatnya agar cacing bisa mengurai daun yang ada didalam biopori tersebut, " ungkap Tri Lestari guru Matematika itu.

Selain menjelaskan tentang biopori, Tri Lestasi juga menjelaskan tentang Ecobrik. 

"Untuk ecobrik sebenarnya tidak harus 600 ml 200 g, tetapi di madrasah kita jika ingin membuat benda dari ecobrik harus dengan ukurannya sama dan bentuk yang sama dengan tujuan untuk memudahkan dalam membuat barang-barang seperti kursi, meja dan lain-lain. Sebenarnya ecobrik tidak harus ukuran 600 ml, jika membuat dengan ukuran yang lebih besar itu nanti akan membutuhkan waktu yang lama." 

Selain itu dia juga menyampaikan bahwa di madrasah ada gerakan satu siswa satu ecobrik dan juga satu guru satu ecobrik. 

Menurutnya, agar tidak terlalu memberatkan juga jadi kita ambil yang 600 ml, untuk ecobrik ukuran harus 600 ml 200 g ini sebenarnya sudah ada aturan dari ecobrik sendiri. Kalau membuat ecobrik yang ideal itu ⅓, jadi kalau botolnya 600 ml isinya ⅓ nya yaitu 200 g. Diadakannya ecobrik ini agar seluruh peserta kemah hijau tahu bahwa plastik yang sangat meresahkan dilingkungan ini masih bisa kita manfaatkan atau kita berupaya mengurangi sampah plastik terutama yang ada di sekitar kita. Cara membuat ecobrik ini kalau satu kresek besar diisi penuh itu cukup buat botol yang 600 ml 200 g tadi itu juga bisa lebih.

"Jadi jika satu anak membuat ecobrik kita bisa menyelamatkan lingkungan. Manfaat ecobrik yang pertama yaitu bisa mengurangi sampah plastik, dan bisa dimanfaatkan seperti batu bata. Biopori yang memiliki arti resapan manfaat yang pertama untuk mengurangi genangan air atau mengurangi banjir, dan untuk membuat pupuk kompos," ucap Tri Lestari.


Penulis: Rofi' Nuril 'Aisy

Fotografer: Putri Chakiki

editor: Oktiana Fitria Candra Vinata. MQ Jurnalis

Post a Comment

Previous Post Next Post