Guru dan Siswa MTsN 7 Kediri Tampil dalam Acara Talkshow Ekspo Literasi dan Moderasi di Kemenag Kab Kediri

Kab. Kediri (23/8/2022) Sejak pagi halaman kantor kementerian Agama Kabupaten Kediri, banyak orang yang berlalu lalang mempersiapkan ekspo literasi dan moderasi. Kegiatan tersebut dibuka pukul 07.30 WIB oleh Dewi Mariya Ulfa, Wakil Bupati Kediri. Ekspo literasi dan moderasi itu diikuti oleh madrasah negeri di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kediri,  terdiri dari 3 MIN, 9 MTsN, dan 5 MAN, dan IGRA. 

Dalam sambutannya, Dewi menyampaikan rasa syukurnya karena bisa memperingati kemerdekaan ke 77 RI. Dia juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan tersebut. Sehingga dapat menggerakkan literasi di Kabupaten Kediri.

"Dengan kekayaan budaya kabupaten Kediri, kita tingkatkan Literasi," ungkap Wakil Bupati Kediri perempuan pertama tersebut. Selain itu dia juga mengajak agar kabupaten Kediri menjadi pusat literasi Indonesia dan dunia.

Kegiatan yang dimotori oleh penerbit Telaga Ilmu itu, telah menampilkan buku-buku cerita Islami karya guru dan siswa di kabupaten Kediri dan kabupaten lain di Jawa Timur

Selain itu juga menampilkan produk karya lain, seperti hasil ketrampilan siswa, karya Adiwiyata, dan karya-karya lain.

Dalam pantauan lapangan, MTsN 7 Kediri yang bergelar madrasah literasi juga ikut tampil untuk memamerkan dan menjual produk-produknya, di antaranya buku-buku karya siswa, guru, dan kepala madrasah. Selain itu juga menampilkan produk-produk Adiwiyata, seperti ecobrik, anggrek, jamu, dan lain-lain.

Terlepas dari itu, sebagai madrasah literasi, guru dan siswa penulis Ceris MTsN 7 Kediri juga tampil dalam panggung talkshow. 

"Tidak ada kiat khusus dalam melahirkan penulis-penulis baru, hanya butuh telaten saja," ungkap M. Maghfur Qumaidi, ketua madrasah literasi sekaligus pembina penulisan cerita Islami dalam talksow tersebut.

Dia juga menyampaikan bahwa guru harus memulai terlebih dahulu untuk menulis (teladan), agar siswanya juga giat menulis. 

"Insyallah tidak ada yang sulit, asal ada kemauan. Dan satu hal lagi anak berminat lebih penting daripada anak yang secara akademik pinter tapi tidak minat," jelas Maghfur. "Tapi bukan berarti anak-anak penulis akademiknya tidak bagus loo," tambahnya.

Terlepas dari itu guru MTsN 7 Kediri itu juga mengungkapkan tentang keuntungan literasi menulis dari sisi intelektual dan finansial.

"Menulis selain mengasah intelektual, juga mendapatkan keuntungan finansial, melui karyanya. Saat ini anak-anak juga mulai kami kenalkan platform-platform menulis online untuk mendapatkan keuntungan dari tulisnya," tandas guru mapel IPS tersebut.

Nuzulin Ladayka Nur kelas 8C sekaligus ketua tim jurnalis, dan penulis buku yang berjudul Kuperbaiki Imanku, juga menceritakan bagaimana dia terinspirasi untuk menulis, hingga menjadi buku.

"Saya ingin mengisi waktu kosong untuk kegiatan positif, diantaranya dengan menulis buku novel," ucap Putri Chakiki kelas 9D penulis novel Pelangi Mimpi.

Abas Shofwan selaku kepala madrasah menyampaikan, bahwa dengan adanya ekspo dan Talk show di kemenag hari ini semakin menunjukkan jati diri MTsN 7 Kediri sebagai madrasah literasi dan adiwiyata.

Terlepas dari itu Abas Shofwan juga menandaskan, dengan adanya ekspo ini akan memotivasi kepada peserta didik dan guru untuk tetap berkarya sehingga dapat mensyiarkan ilmu melalui buku dan karyanya.

"Sebenarnya masih banyak produk karya literasi dan Adiwiyata yang ingin kami tampilkan,  tapi karena tempatnya terbatas terpaksa kami kurangi. karya robotik kami juga terpaksa tidak bisa kami tampilkan karena tidak ada ruang yang cukup," jelas Abas Shofwan saat ditemui berada di stan pameran usai menerima kunjungan dari Mbak Dewi, Wakil Bupati kediri.

Reporter.   : Oktiana Fitria Candra Vinata

Kameramen: Avansa Syahputra, Ihsan Al Khamid 

Penulis.        : Rofi Nuril A'isy.

Editor.           : MQ Jurnalis.

Post a Comment

Previous Post Next Post