Rapat Perdana Kepala Madrasah Baru MTsN 7 Kediri

Hari ini rapat perdana kepala madrasah baru bersama seluruh dewan guru dan karyawan MTsN 7 Kediri. Rapat dilaksanakan di gedung meeting room madrasah. Suasana rapat nampak semarak dan penuh keterbukaan. Memang tak banyak perubahan dalam struktur organisasi madrasah.

"Bapak/ibu memang tidak banyak yang berubah, mungkin hanya beberapa saja yang saya sesuaikan. Saya mengikuti susunan lama, apalagi untuk program-program dan posisi yang sudah berjalan," ungkap Abas Shofwan, S.Pd., M.Pd.I. mengawali rapat.

Abas menjelaskan tentang tupoksi dari masing-masing bagian. Diharapkan siapa pun yang tertulis dalam surat keputusan tersebut untuk melaksanakan dengan sebaik-baiknya. Guru yang sebelumnya bertugas di MTsN 6 Kediri juga menyampaikan tentang pelayanan prima. Pelayanan tersebut harus dilaksanakan dengan baik oleh semua unsur.

"Pelayanan prima adalah bagian yang harus kita utamakan," ucapnya. 

Abas berharap pelayanan tersebut meliputi administrasi dan pembelajaran. Secara administrasi pelayanan dilaksanakan oleh Tata Usaha, sedangkan untuk pembelajaran dilaksanakan oleh guru. 

"Untuk itu semua yang terkait dengan pembelajaran harus dilengkapi termasuk perangkat pembelajaran, dan lain sebagainya," jelasnya. Dia berharap semua kebutuhan yang menyangkut kepentingan madrasah harus dikomunikasikan.

"Bapak Ibu saya menggunakan pendekatan koordinatif, sehingga ada masalah apa pun harus kita koordinasikan, semua masalah harus diselesaikan secara bersama-sama," ungkap aktivis Pramuka tersebut. Terlepas dari itu dia juga mengharapkan semua program di madrasah dipastikan dapat berjalan dengan baik.

"Semua program madrasah harus bersinergi, baik Literasi, Adiwiyata, moderasi, dan program-program lain, sehingga tercipta kebersamaan, dan pada lanjutannya dapat meningkatkan prestasi siswa madrasah," ucapnya sebelum menutup sambutannya.

Sahroeni, S.Pd., M.Si. menyampaikan tentang tupoksi yang terkait dengan kurikulum, mulai tugas mengajar, jadwal pelajaran, piket, dan lain sebagainya.

"Bapak ibu saya berusaha mengakomodasi semua usulan dari bapak ibu sekalian. Jika masih ada yang kurang sudah saya tata sedemikian rupa namun tetap tidak bisa. Saya ingin Pak Imam hanya mengajar 24 jam, sebagaimana usulan beliau sebelum pembagian jam pelajaran. Namun, setelah saya berikan Pak Faqori dan Pak Ali Mashar ternyata waktunya tidak cukup, dia mengajar sampai siang. Karena idealnya jam mengajar Penjaskes harus selesai jam 10.00. Sekali lagi saya mohon maaf," ucapnya

Dia juga menjelaskan tentang piket, terpaksa tidak bisa mengakomodasi beberapa usulan bapak ibu yang tidak mau dipiketkan. 

"Terus terang ini sudah tidak ada orang, karena semua jam guru sudah sangat penuh. Jadi terpaksa harus saya beri piket," ungkap Waka kurikulum MTsN 7 Kediri tersebut.

Usai rapat berlangsung, Abas Shofwan mengumpulkan para ketua program untuk mengkoordinasikan dan  penjelasan tentang masing-masing program di madrasah. Abas berharap semua program di madrasah dapat berjalan dengan baik, dan semua program yang dicanangkan untuk dilaksanakan.

Reporter, Penulis berita, Editor: MQ Jurnalistik

Previous Post Next Post