Di tengah fenomena maraknya tentang pembahasan ISBN, dengan berbagai polemik yang terjadi, MTsN 7 Kediri pada tanggal 23 April 2022 telah Memperingati hari Hari Buku Sedunia. Peringatan itu berlangsung secara sederhana dilakukan di halaman madrasah, dengan membaca buku karya siswa dan guru.
Foto Begroud: Dr. Husnul Maram, M.HI, Dr.Zuhri, M.Si., Muhammad Zainuddin, S.Pd., M.Pd.I, pembina dan penulis Ceris, serta karya novel Ceris.
Menurut Muhammad Zainuddin, S.Pd., M.Pd.I. Kepala MTsN 7 Kediri, bahwa Memperingati Hari Buku Sedunia merupakan bentuk kepedulian terkait membaca buku, berharap aktivitas membaca di MTsN 7 Kediri semakin menggelora dan menyenangkan untuk menumbuhkan kesadaran akan hak cipta karya buku.
Terlepas dari itu terdapat poit penting dari peringatan tersebut, sebagai pengingat bahwa literasi membaca dan menulis buku adalah bagian penting dalam proses pembelajaran. Dia juga menyatakan bahwa dunia pendidikan tidak bisa lepas dari buku sebagai sumber ilmu pengetahuan.
"Sebagai madrasah literasi kita harus tahu tentang kapan hari-hari yang terkait dengan literasi," ujar Muksin Zeni Supraba selalu ketua tim literasi madrasah.
Membaca buku juga melatih diri agar generasi yang akan datang selalu literat dengan membaca, sehingga mereka selalu ingat bahwa buku menjadi bagian penting yang tidak bisa lepas dari persiapan generasi yang akan datang.
Oktiana Fitria Candra Vinata penulis novel "Bolehkan Aku Mencintaimu Secara Daring, dan aktivis jurnalistik menyatakan buku memajukan generasi muda berwawasan luas dan berliterasi sehingga tidak hanya pandai membaca juga pandai menulis.
Pendapat senada disampaikan oleh Putri Chakiki penulis buku antologi Anak Indonesia Cinta buku, bahwa Buku merupakan teman yang tidak akan pernah menyakiti kita dan justru membuat kita mempersiapkan segala sesuatu yang ada di masa depan.
Rofi Nuril, salah satu editor Teropong Madrasah mengatakan, bahwa tetaplah menjadi generasi muda yang terus dan selalu membaca buku, karena dengan membaca buku dapat menjadikan mu sukses dimasa depan!
Azahra Ardya Mahardika Kirani, penulis Novel Journey to be better menyatakan, "Bagi pelajar harus giat membaca buku untuk menambah pengetahuan. Bukan hanya buku novel ataupun cerita fiksi atau cerita yang biasanya kita baca tetapi, harus membaca buku pelajaran. Selain itu lewat membaca buku kita secara tidak langsung menghargai sang penulis. Dan tanpa penulis mungkin buku pelajaran maupun buku cerita yang kita baca tidak akan pernah ada. Lewat kalimat di dalam buku bahkan bisa merubah jalan hidup seseorang. Entah itu terinspirasi maupun dibuat motivasi. Maka dari itu perbanyaklah membaca agar wawasan kita tentang dunia semakin banyak
"Sedemikian pentingnya buku untuk masa depan, maka siapa pun tidak boleh lepas dari buku," ujar Maghfur salah satu guru penulis dan editor.
Penulis dan editor : Tim Jurnalistik