Pelantikan Pramuka Penggalang Ramu/Rakit MTsN 7 Kediri

Pramuka MTsN 7 Kediri, gudep 0307-0308 kembali menggelar kegiatan Persami. Kegiatan tersebut merupakan pertama kalinya setelah pandemi covid-19, yang berlangsung lebih dari dua tahun.

Acara dibuka sejak  pukul 14.30 WIB, pada hari Sabtu lalu. Persami diikuti oleh seluruh anggota Pramuka MTsN 7 Kediri, pembina, dan alumni ekstra Pramuka.

Setiap anggota pramuka harus melalui  proses penempuhan SKU baik tingkat Ramu dan Rakit.

Pelantikan  dimulai pukul 23.30 WIB. Namun mereka tetap bersemangat, meski malam semakin larut, dan lelah dengan berbagai aktivitas. Dalam pelantikan  para penggalang Ramu dan Rakit  membaca janji Tri Satya, kemudian penyematan tanda penggalang Ramu dan penggalang, dan diiringi lagi syukur.

Selepas pelantikan, semua diwajibkan membasuh muka dengan air yang sudah disediakan dan membaca "Basmallah 7x."

"Apa yang dilakukan tersebut untuk membersihkan pikiran kita. Janganlah kita menoleh kebelakang, setelah kita dilantik. Tapi kita sebagai seorang Pramuka kita harus menatap ke depan untuk menuju lebih baik," ungkap Yudianto selaku pembina pramuka. 

Pukul 01.30 WIB, semua dibangunkan dari tidurnya, mereka disuruh berkumpul di tengah lapangan, dan diberi pengarahan untuk memecahkan teka teki. 

Teka teki tersebut berisikan petunjuk letak kaos, semua lampu yang ada di padamkan, dan hanya diberikan penerangan sebuah lilin. Lilin itu harus tetap menyala dari awal pencarian sampai kembali ketempat awal. Untuk menemukan kaos memakan waktu 2 jam.

Selepas kaos PDL ditemukan, semua mengucapkan ikrar janji dengan posisi jongkok dan maju ke depan untuk disirami air yang berisikan bunga, dengan tetap diiringi lagu syukur. 

"Makna siraman menurut adat Jawa sebenarnya membersihkan diri bagi calon anggota Pramuka untuk memasuki babak baru yaitu Pramuka penggalang.  Sebagian besar masyarakat Jawa percaya bahwa upacara siraman akan meluruhkan noda-noda di masa lalu. Diharapkan dengan upacara siraman, dapat lebih siap memasuki hal baru untuk perubahan dan melupakan noda-noda yang tertoreh di masa lalu," ucap Yudianto.



Akhir acara semua mandi dan mengenakan kaos PDL dilanjukan dengan senam bersama, bakti sosial, makan bersama, dan upacara penutupan.

Reporter: Erni Kurniawati

Editor.     : Tim Jurnalistik

Post a Comment

Previous Post Next Post