Sekolah Libur?

Oleh: M.Maghfur Qumaidi

Empat kali PPKM diperpanjang, karena covid-19 masih tergolong tinggi, zona merah masih nampak merata di wilayah Jawa dan Bali. Proses pembelajaran pun berlangsung secara jarak jauh atau belajar di rumah. Peserta didik tiap hari dipandu oleh guru mata pelajaran untuk mempelajari materi tertentu.

Sumber gambar: m.medcom.id

Namun, model pembelajaran jarak jauh belum banyak disadari oleh sebagian besar masyarakat, baik siswa atau orang tua. Mereka beranggapan bahwa sekolah masih libur. Tak jarang siswa santai-santai saja, bermain game, atau apa saja yang mereka sukai. Padahal sekolah jarak jauh sama dengan sekolah seperti biasanya, hanya saja dilaksanakan tidak dengan tatap muka. Anak-anak belajar melalui kelas virtual. Mereka harus masuk sesuai jadwal. Sistem dan metode yang dipakai guru saat mengajar juga hampir sama. Guru menjelaskan, membangun interaksi dengan siswa-siswanya, baik melalui WhatsApp, e-learning, atau media digital yang lain. Namun, peserta didik kadang kala atau bahkan tidak respon. Mungkin karena fisik mereka tidak terlihat, sehingga mereka berperilaku sesuai keinginannya (bebas).
Namun yang lebih parah dalam situasi seperti ini, orang tua menganggap ini hari bebas, sehingga tak jarang orang tua meminta anaknya  untuk membantu bekerja, entah di sawah, di pasar, dan lain-lain. Akhirnya tugas dan bimbingan sekolah terbengkelai. Memang tak ada salahnya anak membantu orang tua. Namun, akan tidak tepat jika kewajiban belajar dianggap tidak penting. Sebab bagaimana pun, anak-anak harus sekolah, dan mengerjakan tugas dan bimbingan dari sekolah.

Memang pembelajaran jarak jauh mempunyai sisi kelamahan. Tetapi harus disadari oleh semua pihak, bahwa sekolah tidak libur dan anak-anak harus masuk ruang-ruang media yang telah ditetapkan oleh sekolah dan guru mapelnya. Dengan demikian proses pembelajaran tetap berlangsung, meski dari sisi tertentu terdapat aspek dan tujuan pembelajaran yang belum bisa dicapai. Namun dengan tetap belajar  sisi afektif, kognitif, dan psikomotorik peserta didik masih tetap terasah.

Post a Comment

Previous Post Next Post