Pesantren Pengawal Pendidikan di Masa Pandemi

 Oleh: M. Maghfur Qumaidi

Zona merah covid-19 masih terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, bahkan kabar terkini PPKM masih diperpanjang lagi.  Bermacam-macam strategi dilakukan agar pendidikan tetap berlangsung. Pembelajaran jarak jauh merupakan salah satu model pembelajaran yang selama ini dianggap ampuh untuk kelangsungan pendidikan. Meski pembelajaran tersebut banyak mengandung kelemahan dan menuai kritik dari banyak kalangan. Namun, untuk keberlangsungan mutu sumber daya manusia ke depan, pembelajaran ini harus ditempuh.

Pembelajaran tatap muka masih  dianggap sebagai pembelajaran yang terbaik. Karena proses transformasi pendidikan dapat dilakukan secara langsung. Pesantren adalah bagian dari lembaga pendidikan tetap memberlakukan model pembelajaran tersebut. Pesantren mempunyai pengalaman panjang dalam dunia pendidikan, hingga kini masih menjadi bagian dari lembaga yang dipercaya oleh masyarakat untuk mendidik putra- putrinya. Hal ini bukan tanpa alasan, karena pesantren tetap eksis sejak zaman penjajahan hingga kini,  dan telah terbukti melahirkan tokoh-tokoh besar. Bahkan lahirnya bangsa Indonesia juga tidak terlepas dari ulama dan santri-santri pondok pesantren.


Dengan pembelajaran berasrama, pesantren mampu mengkarantina santri-santrinya sehingga mampu menetralisir dan memotong penularan covid-19. Dengan pengawasan dan aturan ketat dari pihak pesantren tidak ada satu pun pihak luar yang boleh masuk, termasuk orang tuannya. Sementara itu para ustadz atau pengajarnya juga tinggal dalam satu asrama. Demikian pula pengasuhnya, juga dikawal ketat, agar tidak ada yang berinteraksi dengannya.

Meski dalam gedung yang sama, sesama santri, dan para pengasuhnya tetap dalam posisi prokes yang sangat ketat, mereka harus cuci tangan, dan tidak melepas masker. Perubahan budaya tersebut wajib ditaati oleh civitas pesantren.

Mungkin kondisi ini seperti tidak lazim, jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya, namun pesantren telah menerapkannya. Hal ini dilakukan agar para santri bisa belajar tatap muka, namun tetap sehat dan terhindar dari virus ganas tersebut.

Post a Comment

Previous Post Next Post