Bimtek Menulis : MTsN 7 Kediri Siapkan 37 Penulis Novel Islami

 Rabu, 25 Agustus 2021, MTsN 7 Kediri mengadakan Bimtek menulis Cerita Islami. Bimtek dilaksanakan secara luring (tatap muka), dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Peserta dan pemeteri memakai masker, cuci tangan saat memasuki ruangan, dan tiap ruang berisi 18 peserta. Sementara itu jumlah peserta sebanyak 37 peserta yang terdiri dari kelas 7, 8, dan 9. Selain itu juga terdapat alumni yang mengikuti kegiatan tersebut.


“Kelas di Bagi dua mengingat kita masih dalam masa pandemi, sebenarnya keinginan saya diklat ini berlangsung dua hari, dan siswa langsung praktik menulis cerita, ujar Muksin Zeni Supraba selaku Waka kesiswaan, yang sejak kemarin menyiapkan acara diklat tersebut.

Kegiatan yang digawangi oleh pemateri M. Maghfur Qumaidi dan Muhammad Arwani itu, diikuti oleh peserta dengan antusias. Sejak pagi sebelum acara dimulai banyak yang sudah hadir. “Alhamdulillah acara yang saya tunggu akirnya hadir,” ujar Hanum, gadis yang pernah menjadi pemateri seminar nasional Penulis anak. 



Selain itu sebelum acara dimulai, malam hari peserta di grup ramai membahas tentang tulisan-tulisan mereka, Hafidz mengatakan, “Saya tidak ada gambaran untuk menulis,” namun kemudian disahuti oleh beberapa temannya, bahwa nanti akan dibimbing sampai bisa. Bebagai tulisan pesan di whatsApp menunjukan antusiasnya. Demikian pula siswa kelas 7 yang mungkin baru pertama mengikuti diklat nampak penasaran, dan ingin sekali menulis novel.

Muhammad Zainuddin, Kepala MTsN 7 Kediri, dalam pernyataanya menyampaikan, bahwa kegiatan Bimtek ini dalam upaya mendukung cerita Islam, anak-anak dilatih dengan harapan mereka dapat menulis cerita-cerita yang islami. “Pembelajaran Berbasis Literasi Ceris  saat ini diikuti oleh bapak ibu guru, namun di MTsN 7 Kediri Ceris juga dilanjutkan pada siswa,” pungkasnya.



Muksin Zeni Supraba, waka kesiswaan mentargetkan kegiatan ini sukses dan semua peserta bisa menghasilkan buku, sehingga bisa mengulang sukses Sasisabu tahun 2018, yang sukses menelurkan 20 judul buku ber-ISBN. “Ceris berbeda dengan Sasisabu, bila Sasisabu menulis buku bebas dan umum, untuk Ceris ini menulis cerita-cerita islami,; tambah Muksin, selaku ketua Tim Literasi MTsN 7 Kediri.

Saat acara diakhiri, nampaknya para peserta enggan meninggalkan tempat. Namun, karena pandemi maka mereka harus meninggalkan tempat tepat waktu. Untuk lanjutannya bimbingan dilaksanakan melalui daring. “Target satu bulan, naskah novel harus sudah jadi,” ujar maghfur salah satu pemateri bimbingan teknis menulis cerita islami.

Reporter  : Sri Ambarwati (Waka Humas)

Editor       : Maghfur

Post a Comment

Previous Post Next Post