Masihkah Guru Dianggap Makan Gaji Buta ???

 Oleh: M. Maghfur Qumaidi

Covid-19 masih pasang surut, bahkan tak ada yang tahu kapan akan berakhir, hingga tidak bisa memastikan kapan pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan. Beberapa waktu yang lalu polemik tentang guru  memakan gaji buta, santer terdengar. Tak sedikit masyarakat yang beranggapan, guru tidak lagi memikirkan muridnya, membiarkan begitu saja, dan abai terhadap pembelajaran siswa. Orang tua merasa sangat repot dan pusing kepala karena harus memantau dan mengajari anaknya. Mereka merasa benar-benar repot, karena biasanya orangtua menyerahkan sepenuhnya pada pihak sekolah, dan sekolah pun kadang menjadi kambing hitam atas ketidakpintaran anaknya. Belum lagi guru juga dipersalahkan bila melakukan hukuman ketika anaknya melanggar aturan sekolah. Orangtua benar-benar terima beres.


Kondisi telah berubah, hingga pembelajaran harus dari rumah. Para siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Guru siang malam mengingatkan siswanya agar jangan sampai tertinggal dalam kegiatan pembelajaran daring. Guru juga memandu muridnya apabila mengalami kesulitan, untuk memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. 

Arus komunikasi telah dibuka, tak sedikit wali murid yang berada di grup kelas mengkhawatirkan anaknya, yang berada di kejauhan (pesantren), tertinggal pelajaran. Guru pun berusaha mencarikan solusi agar permasalahan bisa diatasi dan memastikan anaknya tidak tertinggal.

Meski dalam pembelajaran daring guru tidak tampil dengan baju dinas, mereka memakai pakaian biasa, mungkin hanya sarungan, dasteran, kaos oblong, atau pakaian lain. Namun, pemikirannya tentang tugasnya sebagai pendidik tidak pernah berhenti, guru tetap ingin mengantarkan masa depan generasi bangsa, meski dalam kondisi sulit.

Masihkan Anda menganggap guru makan gaji buta? 

Post a Comment

Previous Post Next Post