Menurut Sri Ambarwati selaku ketua Tim Madrasah Riset, bahwa tindak lanjut ini penting agar hasil Diklat kemarin, langsung dapat direalisasikan siswa. "Harapan saya proposal selesai dalam satu Minggu ini." Ujarnya.
Untuk menjaga jarak, pembimbingan bertempat di ruang berbeda. Di antaranya di lab komputer 1 dan 2, serta ruang kelas. Selain itu pembimbingan lebih efektif dan konsentrasi, karena penelitian bagi sebagian anak merupakan hal baru, sehingga butuh tempat yang lebih tenang.
Menurut Muhlisotin salah satu pembimbing Karya Tulis Ilmiah bidang Agama Islam. "Anak-anak sudah punya modal baca yang cukup, namun untuk menulis masih banyak butuh bimbingan. "Untuk pemilihan judul pembimbing berusaha menggali dari anak didik, apa yang mereka kuasai dan minati," jelasnya. "Bimbingan saya ini sudah punya modal baca, namun untuk menulis baru memulai. Kami optimis mereka bisa," pungkasnya.
Sementara itu, Dinda salah satu peserta mengatakan, bahwa dia menyukai kegiatan ini, selain ingin menjadi peneliti, juga mendapatkan juara nasional. "
Saya ingin dapat sertivikat juara, agar mudah masuk ke MAN 2 Kota Malang," kata gadis yang sekarang usianya 13 tahun tersebut, dan juga pernah menang dalam ajang lomba karya tulis Ilmiah di BKKBN Kab Kediri itu.
Reporter : Jurnalis Teropong Madrasah
Editor. : Zarit Salsabila A.