Dear hasil rapot ku, kau adalah barang berharga dan sangat penting di hidup ku. kau titik awal ku untuk menuju jenjang sukses dan menjalani hidup yang lebih baik.
Setiap kali aku mau mengambil rapot, kakiku sangat gemetaran...... dan jantungku berdetak sangat kencang sangat lama dan tak henti henti peraasaan ku berubah menjadi tidak karuan.
Pengambilan rapotku di madrasah, didalam hati ku aku pasrah. Bagai mana pun hasilnya nanti itu adalah hasil selama aku sekolah, aku berharap aku mendapat kan yang terbaik dan ilmu yang kudapat berguna bagi saya dan orang lain.
Akan tetapi..... Aku juga sangat takut menghadapi fakta ini. Apakah aku naik kelas ataukah tidak, kalaupun aku tidak naik itu akan jadi perbincangan keluargaku. dan teman satu kelas ku. Itu lah yang membuat ku grogi setiap pengambilan rapot.
Kemarin adalah pengambilan rapotku, jujur aku kurang puas dengan hasilnya, aku sadar dalam ujian semester belajarku kurang. Jadi hasilnya pun kurang memuaskan. Aku berjanji kepada diriku sendiri bahwa semester selanjutnya aku akan belajar lebih giat.
Akan tetapi aku sedikit lega dalam melihat hasil rapotku, di situ tertera tulisan "Naik ke kelas delapan" dan aku mendapat peringkat empat. memang peringkatku sedikit menurun tapi dalam semster selanjutnya aku akan naik kan lagi.