Guru Lelah tanpa Balasan

 

Penulis: Alma Husna Mafaza 8B


Dibalik topeng indahnya terdapat semburat wajah kesedihan yang tak terbendung, dibalik kebahagiaan yang dia gambarkan terdapat coretan sedih yang disembunyikan, ialah Guru pemberi tanpa meminta, ia memberi ilmu tanpa meminta balasan. Bagai pohon yang walaupun ditebang Ia tidak mengharap untuk kembali ditumbuhkan. Ku lihatnya sebagai sosok yang mempunyai lelah walaupun diri ini bukan darahnya, namun bersedia menjadi orangtua dikala Ia memiliki banyak darah daging, yang bersedia menjadi penuntun dibalik teriakan kita padanya. 


Pantaskah kita sebagai diri yang berdosa padanya untuk mendapatkan suatu bekal untuk kita di masa depan? Dengannyalah kita bisa berprestasi, dengannya pula kita bisa sukses dengan ilmu yang sedia untuk diberikan. Guru yang korban kan waktu, tenaga dan semuanya demi kita yang merupakan biji yang harus diberi air agar tumbuh menjadi bunga yang indah. 


Aku berterimakasih padamu yang memberiku cinta seperti anakmu sendiri walaupun diri ini berlumur salah padamu selalu memberiku nyanyian yang tidak mengenakkan dan tak akan bisa kugantikan walaupun dengan nyawaku sekalipun, tak akan pernah bisa. Hanya satu yang terucap dari bibir yang kecil ini,  "Terimakasih."


Editor: Dinda 8i

Post a Comment

Previous Post Next Post