Tetap Bugar di Masa Pendemi

Madrasah, 18 Sepember 2020. Sejak pagi bapak ibu guru dan karyawan MTsN 7 Kediri bersiap menuju lapangan. Ibu-ibu melakukan senam, sedangkan bapak-bapak badminton di aula madrasah.

Beberapa Minggu ini kegitan tersebut menjadi rutin. Menurut Iwan Ka.Tu. MTsN 7 Kediri selaku koordinator badminton. Badminton itu bukan untuk bersiap menghadapi pertandingan. Tapi hanya untuk mencari keringat, rilek dan main-main saja. Yang penting tetap bugar. 

Abid Darmawan berpasangan dengan Tamiran nampak bersemangat, bahkan berkali-kali berteriak karena smasnya out dari lapangan. Namun, tak menyurutkan langkahnya untuk mengalahkan Yudianto dan Maghfur.

Pertandingan permainan itu semakin seru, karena beberapa jam setelah permainan, datang ibu-ibu yang ikut bermain.  Mereka tak mau kalah. Meski sejak pagi mereka menguras energi karena melakukan senam. Mereka sepertinya tak lelah. Smas-smas Junaidah tak mampu dikembalikan lawannya. Wanita itu benar-benar banyak menyimpan energi. 

Badminton ini telah berkali-kali terjadi pergantian pemain. Ada yang satu shet minta ganti. 

 Sri Ambarwati berpasangan dengan Rumilah berhasil mengalahkan pasangan Sefti dan Retno. Rupanya Ambar punya bakat yang terpendam, smas-smas yang diarahkan ke Sefti tak bisa dikembalikan. Mungkin karena Septi memakai rok itu, hingga langkahnya tak leluasa. 

"Ini tidak orisinil," katanya sambil memegang pundak kanannya. Perempuan berkaca mata itu ternyata punya alasan lain,  ia pernah mengalami kecelakaan beberapa tahun yang lalu.

Jum'at Minggu depan, kita lanjutkan. Kata Iwan Fahrudin sambil meminum air mineral dengan keringat bercucuran. (MQ)

Editor; Tim Jurnalistik

Post a Comment

Previous Post Next Post