Buku karya siswa-siswi MTSN 7 Kediri mendapatkan apresiasi dari Ketua PWNU Jawa Timur

Oleh: Muhammad Arwani, S.Pd.I.

Semangat untuk terus menggaungkan program harus tetap terjaga, terlebih jika program tersebut berperan penting dalam keberlangsungan hidup umat manusia. MTsN 7 Kediri yang sudah melaunching madrasah moderat, dan sudah menguatkan tekad untuk terus-menerus memberikan sumbangsih dalam menelurkan generasi moderat di setiap angkatannya. Salah satu kiat untuk menjaga semangat itu adalah dengan menimba ilmu kepada siapapun yang sudah membuktikan keahliannya dalam hal tersebut.  Moderasi beragama dalam bahasa kementerian agama terlebih dahulu dikenal dengan Islam wasathiyah yang mempunyai 11 nilai. Dalam hal ini  sebagian besar nilai tersebut sudah dijadikan asas berdirinya jam'iyah terbesar di dunia, Nahdlatul ulama. Salah satu tokohnya yang terkenal akan keberaniannya dalam fight melawan gerakan radikal bertopeng agama adalah K.H. Marzuki Mustamar, M.A. yang sekarang ini menjabat sebagai ketua Tanfidziah PWNU Jawa timur. Jauh sebelum beliau mengemban amanah ini beliau sudah terkenal sebagai singa Aswaja, yang terkenal garang dalam membumihanguskan gerakan radikal berbaju agama. 

Kamis, (4/8) salah satu anggota tim literasi dan tim niswa MTsN 7 Kediri berkesempatan untuk sowan ke ndalem beliau, di dusun gasek, karang Besuki sukun, Malang. Dalam kesempatan ini, tak lupa dia memberikan hadiah berupa buku kepada beliau, buku karya tulis siswa siswi MTsN 7 Kediri yang bertajuk moderasi beragama  Buku tersebut berjudul Dari Kitab Kuning, Kitab Klasik, untuk Islam Indonesia lebih moderat dan asyik.


Saya berpikir buku yang masih berbungkus plastik tersebut akan dibaca beliau saat kami sudah pulang dari ndalem beliau. Ternyata buku itu langsung dibuka dan dibaca. Seketika perasaan hati berubah tak karuan. Takut dan malu mungkin lebih Mendominasi hati saat beliau membaca, membolak-balik buku itu. Ya lah, buku yang ditulis oleh anak setingkat MTs tentu saja masih banyak kekurangan, terutama yang membacanya adalah seorang yang alim.


"Alhamdulillah, anak yang masih seusia Mts sudah diberi wawasan tentang moderasi beragama, langkah yang bagus, tetapi untuk meningkatkan langkah ini, selanjutnya siswa siswi saya harapkan lebih dimatangkan tentang nilai Islam wasathiyah, mereka hendaknya diberi soal-soal tentang nilai-nilai tersebut." Beberapa kalimat pembuka yang disampaikan beliau setelah selesai membaca sekilas buku tersebut.

"Dalam buku ini disebutkan dan dicontohkan beberapa nilai, yang paling mendasar dari nilai-nilai tersebut adalah moderat atau tawasuth, yang dari tawasuth ini akan berkembang menjadi keseimbangan atau tawazun. Tawasuth adalah kunci pokok dari semua kebaikan, bahkan jadi dasar keberlangsungan hidup manusia. Contoh kecil dari tawasuth adalah status kita, kita adalah anak dari kedua orang tua, kita juga orang tua dari anak-anak kita, kita juga murid dari guru kita, kita juga guru dari murid-murid kita. Bagaimana kita bisa memposisikan diri kita dengan pas ya itulah yang dinamakan tawasuth. Kita mungkin sebagai anak ingin berbakti kepada orang tua dengan sangat baik, dan kita melakukannya, tetapi kita lupa bahwa kita juga kepala rumah tangga, yang ada istri dan anak yang harus kita perhatikan, tetapi karena kita berbakti kepada orang tua dengan tidak tawasuth, maka kita akhirnya dijauhi anak dan istri kita. Contoh yang lebih besar adalah Pancasila. Pancasila sila pertama adalah contoh tawasuth, di mana di situ mengenalkan tauhid yang merupakan ajaran pokok Islam yang kemudian bisa diterima oleh agama lain dengan baik. Karena di dalam sila tersebut tidak ada penyebutan nama Allah SWT, tetapi hal ini juga ada dasar ayatnya, saat nama Tuhan tidak disebutkan dengan nama-Nya. Yaitu dalam ayat

والهكم اله واحد

Terjemahan "Dan Tuhan kalian semua adalah Tuhan yang maha esa." Al Baqarah:163

Artinya dengan sila ini, kita sebagai umat Islam tidak menyalahi Al Qur'an dan kita masih bisa merangkul umat lain yang berbeda agama dengan kita". Lanjut beliau dengan sebuah keterangan yang sangat jelas.

Post a Comment

Previous Post Next Post