Halal bihalal dan Pembinaan keluarga besar MTsN 7 Kediri

Keluarga besar MTsN 7 Kediri hari ini menyelenggarakan halal bihalal sekaligus pembinaan. Acara yang bertempat di kediaman Juaini, S.Pd., guru MTsN 7 Kediri tersebut dihadiri oleh kepala kantor Kementerian Agama kabupaten Kediri Dr. Zuhri, S.Ag.,M.Si., didampingi oleh bagian urusan kepegawaian, Risa Andriani dan Humas, Paulo.  

Dr. Zuhri, S.Ag., M.Si.
 Kepala Kantor Kemenag Kab. kediri

Selain itu juga dihadiri oleh para ASN yang pernah berdinas di MTsN 7 Kediri (Alumni) yang saat ini berdinas di satker lain di kementerian agama kabupaten, maupun  maupun kota Kediri. Di antaranya Mantan Kasi Pendma, KH. Drs. Imam Maksum, M.Pd.I., Kepala MTsN 2 Kota Kediri Drs. Hadi Suseno, M.Pd., Kepala MTsN 3 Kediri  Siti Aliyah, S.Pd., M.Pd.I., kaur Tata Usaha MTsN 6 Kediri Iwan Fachrudin, S.Pd.I., Tata Usaha MTsN 6 Kediri, Murniati. Terlepas dari itu guru yang purna tugas juga turut dalam kegiatan tersebut, di antaranya H. Sugiharto, M.Pd.I., dan Tamiran S.Pd.

Guru MTsN 7 Kediri yang saat ini Berdinas di satker lain

Acara yang berlokasi di desa Krenceng itu meski sederhana, namun nampak meriah. Sejak para tamu berdatangan langsung disambut alunan musik dan lagu yang dilantunkan oleh para artis MTsN 7 Kediri, di antaranya Junaidah, Yunike Claradya Vimannora, Danil Prayitno, Muslimah,  dan lain-lain. Lebih lagi sang tuan rumah sangat akrap menyapa para undangan menjadikan suasana lebih semarak.

Bersama Guru purna tugas (Tamiran dan Sugiharto)

Setelah kegiatan yang diawali dengan tahlil oleh H. Sugiharto dan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang dibacakan Ust Wahyudi Al Amin, Dr. Zuhri, S.Ag., M.Si. menyampaikan beberapa pesan di antaranya tentang bagaimana kita harus bersikap, yakni agar tidak gampang menganggap salah terhadap orang lain, juga jangan mem-bit'ah-bit'ah-kan terhadap perilaku siapa pun.

Bersama Pengurus Komite Madrasah

Dia juga mengingatkan perjuangan wali songo dalam menyebarkan agama Islam melalui budaya, dengan mengutip tembang yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga.

"Lir ilir.. lir ilir 

Tandure wis sumilir

Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar

Cah angon-cah angon

Penekno blimbing kuwi

Lunyu-lunyu penekno 

Kanggo mbasuh dodotiro

Dodotiro-dodotiro

Kumitir bedhah ing pinggir

Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore."

Dari tembang itu, dia memaknai bahwa dalam belajar betapa pun sulitnya, harus tetap ditempuh untuk masa depan.

Sebelum menutup mauidhoh-nya kepala Kantor Kemenag asal Jawa Tengah itu berpesan untuk saling memaafkan.

Keluarga besar MTsN 7 Kediri

Muhammad Zainuddin, S.Pd.,M.Pd.I., Kepala MTsN 7 Kediri juga berpesan agar dihari Fitri ini menjadi moment penting untuk saling memaafkan sehingga semua kembali Fitri, karena semua sudah saling memaafkan.

Kepala Kantor, Kepala Madrasah bersama guru putri 

Usai kegiatan yang ditutup doa oleh Gus Mahfud pengasuh pondok pesantren Sunan Giri Kwagean itu, para hadirin beramah tamah menikmati hidangan dengan penuh keakraban. Irama lagu pun kembali didendangkan untuk menyemarakkan kegiatan tersebut.


Reporter, penulis, editor: Tim Jurnalistik.

Post a Comment

Previous Post Next Post