Kekalahan Yang Berujung Lailatul Qadar

 


Assalamualaikum warahmatullah

Ramadhan 1442 Hijriah sudah memasuki hari ke-27, satu persatu hari-hari di bulan Ramadhan tahun ini telah meninggalkan kita semua, entah berapa amal sholeh yang telah tercatat di buku yang dibawa oleh Malaikat Hafadhah, atau justru amal buruk yang meramaikan isi buku itu. Ramadhan tahun ini mempunyai banyak nuansa baru, setelah lebih dari setahun manusia di seluruh penjuru bumi dihajar oleh virus Corona. Baik bagi mereka yang secara langsung terkena serangan virus ini atau yang mengalami dampak negatif dari wabah ini, seperti sektor Pendidikan, Ekonomi, Sosial dan lainnya.

     Salah satu nuansa baru yang ada pada Ramadhan tahun ini adalah sebuah festival da'i kita yang diadakan oleh kementrian agama kabupaten Kediri yang bekerja sama dengan stasiun TV yaitu Dhoho TV Kediri. Sebuah festival yang bergenre Dakwah yang bertujuan mencari bibit-bibit unggul dalam mendakwahkan Islam secara lisaniah, yang selanjutnya diharapkan mewujudkan generasi muda Islam yang mempunyai haliah yang beraroma Islamiyyah secara alami. MTsN 7 Kediri tak ketinggalan untuk mengirimkan delegasinya dalam festival itu, dengan tujuan utama untuk mencetak pondasi awal dari sebuah proses kesuksesan anak didik. 

     Ada dua anak yang mendapatkan amanah ini, mereka adalah Garnis Azalea dari kelas 9F dan Zarit Salsabillah dari kelas  8I. Dibawah kepercayaan dari pak Arwani, mereka berdua mendapatkan pengalaman tentang membuat materi dakwah yang  idealis dan kritis terhadap kondisi lingkungan sekitar. Dua teks pidato yang diberikan kepada kedua peserta di babak pertama adalah bertemakan nilai-nilai Islam moderat atau wasathiyah, ya sebuah tema yang lain dari pada yang lain, dari 40 peserta hanya dari MTsN 7 Kediri yang berani mendakwahkan nilai-nilai ini di hadapan juri dan ratusan ribu pemirsa Dhoho tv. Dan hasilnya Alhamdulillah dua delegasi dari MTsN 7 Kediri tersebut mampu lolos ke babak kedua festival Da'i Kita. Pada babak kedua yang diikuti oleh 30 peserta,masih dengan bimbingan dari pak Arwani salah satu guru Akidah dari MTsN 7 Kediri, calon Da'i milenial dari MTsN 7 Kediri mendapatkan latihan Khitobah dengan konten Dakwah yang lebih variatif dan santai, Alhamdulillah dari latihan tersebut nilai dua delegasi tersebut lebih baik dari pada penampilan perdana. Tetapi namanya perlombaan pasti ada yang menang dan yang kalah, dua delegasi tersebut berada di pihak yang kalah bersama 10 peserta lainnya, kekalahan tentu saja bukan sebuah harapan dari peserta lomba, tetapi hal itu harus diterima dengan lapang dada dan dijadikan sebagai sebuah bahan evaluasi baik bagi peserta maupun bagi pembimbing. Kekalahan dalam sebuah festival bukanlah akhir dari dunia, langit pun masih membiru dengan indahnya, sang Surya juga masih setia menyinari bumi. Pada akhirnya, kami dari tim Da'i Kita MTsN 7 kediri 1442 Hijriyah mengucapkan selamat kepada pemenang, semoga kemenangan para pemenang ini dapat menjadi bahan bakar dalam mensyiarkan Islam di lingkungan mereka masing-masing. Dan kepada semua peserta yang belum beruntung kami ucapkan terima takdir ilahi ini dengan hati yang lapang, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.., dan siapa tahu dengan menerima dengan ikhlas segala pemberian dari Sang Maha Segalanya baik itu hal yang menyenangkan atau hal pahit, kita diberi anugerah berupa mendapatkan malam seribu bulan atau Lailatul Qadar, karena keikhlasan adalah salah satu syarat mutlak yang harus dimiliki di hati seseorang yang ingin memperoleh Lailatul Qadar 

التجربة هي خير الأساتذ 



Experience is the best 

Teacher 

Pengalaman adalah guru terbaik. karena pada hakikatnya Allah lah yang menjadi gurunya dan umat manusia sebagai murid dan pengalaman itu sebagai media pembelajarannya.

Wassalamu'alaikum warahmatullah.

Penulis: Muhammad Arwani-Zarit Sasabila Azzahro

Editor  : Putri Chakiki

1 Comments

Previous Post Next Post