Kiat Meningkatkan Semangat Berliterasi, MTsN 4 Sidoarjo Studi Banding Ke MTs 7 Kediri


Sabtu. 29 Februari 2020. Tim jurnalis dan Osis MTsN 4 Sidoarjo mengadakan studi banding ke MTsN 7 Kediri. Rombongan berangkat  dengan menaiki bus, berangkat pada pukul 07.10 WIB dan sampai di MTsN 7 Kediri pada pukul 09.00 WIB. Mereka berangkat dengan didampingi 3 Pembina yaitu, Nur Samsu Arini Pusjiastuti Waka Humas dan pembina jurnalistik, Unsatul sebagai pembina OSIS,  dan Rudijanto sebagai Waka kesiswaan. Tamu-tamu literasi itu disambut di ruangan 7A MTsN 7 Kediri. Namun, sebelum memasuki ruangan para pembina masuk ruang kepala sekolah, untuk menyampaikan tujuan studi banding yang dilaksanakan di Madrasah yang berada di jalan kebonsari itu.


Kegiatan tersebut disambut oleh bapak kepala madrasah, tim literasi, tim jurnalistik, dan osis MTsN 7 Kediri.   Pembicara dalam acara Studi Banding tersebut yaitu Muhammad Zainnuddin (Kepala Madrasah, penulis 3 buku), Muksin Zeni Supraba (waka kesiswaan, ketua tim literasi, penulis 3 buku), M. Maghfur Qumaidi (Pembina Literasi, Penulis 20 buku), Mohammad Arwani (Pembina literasi, penulis 5 buku), Tim jurnalis MTsN 7 Kediri . Selain itu kegiatan tersebut juga menampikan penulis muda MTsN 7 Kediri yaitu, Najwa Shanin Nabila 9B (15), Sayyidatu Marsya Salsabilla 8H(14), Amar Banenno 8E (14) dan Zaki Surya Pradana 9C (15) Muhammad Nasrullah 9A (15), Rahma 9A (15).


Dalam sambutannya, Muhammad Zainnuddin, kepala MTsN 7 Kediri mengatakan bahwa madrasah ini telah menjuarai beberapa lomba, diantaranya adalah di bidang literasi bahwa berani mengikuti lomba madrasah Literasi karena adanya beberapa siswa-siswi banyak yg menerbitkan buku. Seharusnya  MTsN 7 juara 1, namun menjadi Juara 2 karena setiap penilaian tidak per kategori dan juaranya pun aneh juara 1 adalah kategori Madrasah hijau dan juara 2 adalah kategori Madrasah literasi. Lomba tersebut pada tahun 2018 . Kini mulai thn 2019 sudah dikategorikan sendiri.


M. Maghfur Qumaidi, dalam uraianya tentang kiat-kiat menulis, agar tetap bersemangat untuk menulis. pertama harus menyukai kegiatan itu. Untuk suka bisa karena dipaksa, bisa juga suka karena terbiasa, yang kedua belajar memperbaiki atau mengevaluasi tulisan, yang ketiga jangan mudah terpengaruh oleh orang lain yang tidak menyukai kegiatan menulis. Keempat kita harus mengagumi penulis-penulis yang telah berhasil, dan bila memungkinkan bertemanlah dengan mereka agar mereka bisa menjadi inspirasi. Yang kelima, ingat bahwa kadangkala buku-buku atau tulisan itu yang bisa membuat seseorang bisa terkenal, dan dengan tulisan itu pula kita bisa berhadapan dengan siapapun, yang sebelumnya tidak pernah kita pikirkan. “Tapi ingat, bahwa semua itu butuh proses,” pungkasnya.


Muhammad Arwani juga menambahkan, kiat kiat menulis agar tetap bersemangat adalah mengutamakan dan menerapkan motivasi duniawi dari pada ikhlas. Itu salah satu kiat yang dilakukan oleh Kiyai Bisri Mustafa, sehingga beliau bisa mempunyai banyak tulisan. Dan Perbanyak membaca, karena dengan membaca tulisan berkualitas, tulisan itu akan menentukan kualitas tulisan seseorang.


Najwa Shanin Nabila, penulis buku yang berjudul Dua Dunia Satu Mata mengatakan, "Saya ini untuk memotivasi anak indigo lainnya agar lebih semangat dan percaya diri meski memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain, dan juga agar para pembaca novel dua dunia satu mata agar bisa belajar dari kelebihan dan kekurangan manusia. Dan saya ingin membuktikan kepada semua orang, jika saya bisa menjadikan kekurangan dan kelebihan saya menjadi motivasi saya dalam berkarya."

Rahma salah satu dari 150 penulis buku Moderasi Beragama di Indonesia juga mengatakan, "Saya ingin menuangkan ide-ide saya agar bisa dibaca dan di manfaatkan oleh orang lain. Dalam menulis artikel ini, saya juga dibimbing oleh guru profesional. Tema yang saya ambil adalah Tasamuh. Saya memilih tema tasamuh karena saya ingin menumbuhkan sikap tasamuh pada semua orang terutama para pelajar. Karena masalah radikal beragama sangat membahayakan. Jadi kita bisa menerapkan sikap tasamuh yang sudah diajarkan disekolah untuk diterapkan di dunia luar. Referensi yang saya ambil adalah saya menyaring dari berita yang tersebar dan saya juga melakukan pengamatan." Kata murid berkerudung coklat tersebit.

Muksin Zeni, Selaku Ketua Tim literasi mengatakan, “ Bahwa keberhasilan literasi ini didukung oleh semua pihak, dan satu hal yang terpenting yaitu adanya legalitas dalam bentuk surat keputusan kepala madrasah, dengan surat keputusan itu maka semua akan menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.”


Menurut Nur Samsu Arini Pusjiastuti, tujuan MTsN 4 Sidoarjo mengadakan studi banding di MTsN 7 Kediri adalah agar para Tim Jurnalis dan Osis bisa menambah wawasan dan termotivasi karena para siswa-siswi dan guru di madrasah ini sudah banyak yang menerbitkan buku dan agar para murid MTsN 4 Sidoarjo berkeinginan untuk menerbitkan buku. Penulis 8 buku tersebut juga mengatakan, "Target saya di tahun ini adalah para tim Jurnalis MTsN 4 Sidoarjo harus bisa menerbitkan 1 buku." Kata pembina Jurnalistik dan Waka Humas MTsN 4 tersebut.
Fanesha a'izatus qorik siswi MTsN 4 Sidoarjo dan pengarang puisi tersebut juga mengatakan, "Saya sangat senang bisa ke MTsN 7 Kediri, disana saya bisa mendapatkan ilmu lagi tentang bagaimana menerbitkan sebuah buku. Sebenarnya saya juga mau membuat puisi yang akam diterbitkan menjadi sebuah buku, namun saya agak tidak percaya diri. Tetapi, setelah mendengarkan apa yang disampaikan oleh para Tim Literasi, Penulis dan Tim Jurnalis MTsN 7 Kediri, saya jadi termotivasi dan semakin semangat. Awalnya saya dipaksa pembina saya untuk menciptakan puisi, tapi lama kelamaan saya semakin suka membuat puisi dan lama-kelamaan menjadi hobi saya." Kata siswi yang duduk di kelas 7A tersebut.
MTsN 4 Sidoarjo juga memberikan cinderamata kepada MTsN 7 Kediri dalam bentuk Vandel, selain itu MTsN 4 Sidoarjo juga memberikan Makanan Khas Sidoarjo yaitu Keripik Udang kepada MTsN 7 Kediri. Cinderamata tersebut diserahkan kepada kepala MTsN 7 Kediri. (Zar-Din 7I).

Post a Comment

Previous Post Next Post