Sabtu, 22 Februari. Peringatan Milad MTsN 7 kediri terasa hangat dengan tumpengan. Acara tersebut diadakan di Aula MTsN 7 Kediri. Dalam milad ke 25 ini panitia menyediakan sembilan tumpeng. Purak tumpeng dilaksanakan setelah jalan sehat sejauh kurang lebih 5 km yang diikuti oleh civitas MTsN 7 Kediri, dan dihadiri oleh Bapak Kepala kantor kemenag kabupaten Kediri, serta Bapak pengawas PAI.
Acara tumpengan semarak, karena dipimpin langsung oleh pria yang low profile tersebut. Bapak ibu guru duduk melingkar, demikian pula anak-anak OSIS juga turut dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya pria lulusan Pon-pesZ Lirboyo itu, memberikan apresiasi yang cukup tinggi terhadap seluruh komponen madrasah, karena madrasah ini banyak yang berprestasi terutama dalam bidang literasi, karena banyak siswa dan guru yang telah menulis buku, sehingga banyak sekolah yang ingin meniru tentang keberhasilan literasi di madrasah ini, baik itu tingkat SMA atau SMP atau madrasah Tsanawiyah. Selain itu, Madrasah ini adalah madrasah Adiwiyata tingkat Nasional. Semua itu tentu cukup membanggakan bagi kementerian Agama.
Dia juga berpesan kepada para pelajar MTsN 7 Kediri ini, belajar tidaklah harus di dalam kelas, tetapi juga lingkungan dengan teman-teman, bagaimana untuk kita kembangkan besok ketika kita menjadi dewasa.
"Saya kesini tadi diundang oleh bapak kepala Madrasah. Di madrasah ini banyak yang bisa diadopsi oleh sekolah lain. Tadi beenagkat macet, tapi biasa karena padatnya kendaraan," pungkasnya saat ditenu tim Jurnalist MTsN 7 Kediri.
"Saya mendapat undangan dari MTsN 7 Kediri untuk menjadi anggota Komite di acara tumpengan MTsN 7 ini," kata laki-laki yang berprofesi sebagai Petani dan beralamat di Ndorok, yang juga turut hadir dalam acara tumpengan milad ke 25 itu, sekaligus bertugas sebagai pembaca doa milad. (Dinda - zarit 7i dan elhala 7a).
Tags:
Milad